Suhu
A. PENGERTIAN SUHU
Jika kita membahas tentang suhu suatu
benda, tentu terkait erat dengan panas atau dinginnya benda tersebut. Dengan
alat perasa, kita dapat membedakan benda yang panas, hangat atau dingin. Benda
yang panas kita katakan suhunya lebih tinggi dari benda yang hangat atau benda
yang dingin. Benda yang hangat suhunya lebih tinggi dari benda yang dingin.
Dengan alat perasa kita hanya dapat membedakan suhu suatu benda secara
kualitatif.
Akan tetapi di dalam fisika kita akan
menyatakan panas, hangat, dingin dan sebagainya secara eksak yaitu secara
kuantitatif (dengan angka-angka). Sangatlah sulit untuk memberikan definisi
temperatur berdasarkan konsep yang umum digunakan, seperti pada besaran lain.
Secara sederhana suhu didefinisikan sebagai derajad panas dinginnya suatu
benda. Namun demikian, Anda dapat menggunakan adanya kesepadanan
(equality) perubahan temperatur terhadap perubahan sifat lain dari
suatu benda. Temperatur dapat didefinisikan sebagai sifat fisik suatu
benda untuk menentukan apakah keduanya berada dalam kesetimbangan termal.
Dua buah benda akan berada dalam kesetimbangan termal jika keduanya memiliki
temperatur yang sama. Ada beberapa sifat benda yang berubah apabila benda itu
dipanaskan, antara lain adalah warnanya, volumnya, tekanannya dan daya hantar
listriknya. Sifat-sifat benda yang berubah karena dipanaskan disebut sifat
termometrik. Suhu termasuk besaran pokok dalam fisika yang dalam S.I.
bersatuan Kelvin.
B. Alat Ukur Suhu
Apabila dua benda berada dalam
kesetimbangan termal dengan benda ketiga maka keduanya berada dalam
kesetimbangan termal. Pernyataan seperti ini dikenal sebagai hukum ke nol
termodinamika, yang sering mendasari pengukuran temperatur. Materi mengenai
termodinamika akan Anda pelajari lebih mendalam di Kelas XI. Berdasarkan prinsip
ini, jika Anda ingin mengetahui apakah dua benda memiliki temperatur yang sama
maka kedua benda tersebut tidak perlu disentuh dan diamati perubahan sifatnya
terhadap waktu, yang perlu dilakukan adalah mengamati apakah kedua benda
tersebut, masing-masing berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga?
Benda ketiga tersebut adalah termometer. Benda apapun yang memiliki
sedikitnya satu sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur dapat
digunakan sebagai termometer. Sifat semacam ini disebut sebagai sifat
termometrik (thermometric property). Senyawa yang memiliki sifat
termometrik disebut senyawa termometrik. Temperatur zat yang diukur
sama besarnya dengan skala yang ditunjukkan oleh termometer saat terjadi
kesetimbangan termal antara zat dengan termometer. Jadi, temperatur yang
ditunjukkan oleh termometer sama dengan temperatur zat yang diukur. Zat cair
yang umum digunakan dalam termometer adalah air raksa. Hal ini dikarenakan air
raksa memiliki keunggulan dibandingkan zat cair lainnya. Keunggulan air raksa
dari zat cair lainnya, yaitu
dapat menyerap panas suatu benda yang
akan diukur sehingga temperatur air raksa sama dengan temperatur benda yang
diukur,
dapat digunakan untuk mengukur
temperatur yang rendah hingga temperatur yang lebih tinggi karena air raksa
memiliki titik beku pada temperatur –39°C dan titik didihnya pada temperatur
357°C,
tidak membasahi dinding tabung
sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti,
pemuaian air raksa teratur atau
linear terhadap kenaikan temperatur, kecuali pada temperatur yang sangat
tinggi, dan
mudah dilihat karena air raksa dapat
memantulkan cahaya.
Selain air raksa, dapat juga
digunakan alkohol untuk mengisi tabung termometer. Akan tetapi, alkohol tidak
dapat mengukur temperatur yang tinggi karena titik didihnya 78°C, namun alkohol
dapat mengukur temperatur yang lebih rendah karena titik bekunya pada
temperatur –144°C. Jadi, termometer yang berisi alkohol baik untuk mengukur
temperatur yang rendah, tetapi tidak dapat mengukur temperatur yang lebih
tinggi.
C. Skala pada Beberapa Termometer
Ketika mengukur temperatur dengan
menggunakan termometer, terdapat beberapa skala yang digunakan, di antaranya
skala Celsius, skala Reamur, skala Fahrenheit,
dan skala Kelvin. Keempat skala tersebut memiliki perbedaan dalam
pengukuran suhunya. Berikut rentang temperatur yang dimiliki setiap skala.
a. Termometer skala Celsius
Memiliki titik didih air 100°C dan
titik bekunya 0°C. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C – 100°C dan
dibagi dalam 100 skala.
b. Temometer skala Reamur
Memiliki titik didih air 80°R dan
titik bekunya 0°R. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R – 80°R dan
dibagi dalam 80 skala.
c. Termometer skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212°F dan
titik bekunya 32°F. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F – 212°F
dan dibagi dalam 180 skala.
d. Termometer skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan
titik bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K –
373,15 K dan dibagi dalam 100 skala.
Jadi, jika diperhatikan pembagian
skala tersebut, satu skala dalam derajat Celsius sama dengan
satu skala dalam derajat Kelvin, sementara satu skala Celsius kurang
dari satu skala Reamur dan satu skala Celsius lebih
dari satu skala Fahrenheit.
Contoh Soal
1. Misalkan Ucok membuat sebuah
termometer yang disebut dengan termometer X. Pada termometer ini air membeku
pada 0°X dan air mendidih pada 150°X. Bagaimanakah hubungan termometer ini
dengan termometer dalam skala Celsius?
Jawab
Pada termometer X, rentang
temperatur yang dimilikinya, yakni dari 0°X – 150°X sehingga skala pada
termometer ini dibagi dalam 150 skala. Perbandingan antara termometer X dan
termometerCelsius, yakni
( C – 0)/ 100 =( X – 0 / )150
ToC = (100/150)ToX
= (2/3)ToX
Jadi, hubungan antara termometer ini
dengan termometer Celsius adalah ToC = (100/150)ToX =
(2/3)ToX
2. Suhu sebuah benda 80oC
nyatakan suhu benda tersebut dalam derajat Reamur dan derajat Fahrenheit.
Penyelesaian:
Diketahui: t = 80oC
Ditanya: a) oR = …?
b) oF = …?
Jawab :
a) C: R = 5: 4
80: R = 5: 4
5 R = 320
R = 64oR
Jadi 80oC = 64oR
|
b) C: (F – 32) = 5: 9
80: (F – 32) = 5: 9
5(F – 32) = 720
5F – 160 = 720
5F = 880
F = 176
Jadi 80oC = 176oF
|
3. Termometer Celcius dan Reamur
digunakan untuk mengukur suhu suatu benda ternyata jumlah skala yang
ditunjukkan oleh kedua termometer = 90o. Berapa oC
dan oR suhu benda tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: C + R = 90o
Ditanya: t dalam oC
dan oR
Jawab :
C + R = 90
R = 90-C
C: R = 5 : 4
C: (90 – C) = 4C
450 – 5C = 4C
450 = 9C
C = 50
R = 90 – C
R = 90 – 50 = 40
Jadi suhu benda tersebut: 50oC
dan 40oR
3. Sebuah termometer x setelah ditera
dengan termometer Celcius di dapat 40oC = 80ox dan 20oC
= 50ox. Jika suhu sebuah benda 80oC, maka berapa ox
suhu benda tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: 40oC = 80ox
20oC = 50ox
Ditanya: 80oC = … ox
Jawab :
(80-40)/(80-20) = (tx – 80)/(tx – 50)
40/60= (tx – 80)/(tx – 50)
4tx – 200 = 6tx – 480
2tx = 280
tx = 140
Jadi 80 oC =
140 ox
Komentar
Posting Komentar